Bogor, Laa Roiba -- Tim 9 PPM IAI-N Laa sukses menyelenggarakan Workshop Kewirausahaan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal. "Ekonomi kreatif sengaja diambil menjadi tema workshop kali ini. Pertimbangannya karena ekonomi kreatif bisa menjadi solusi mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran, kesenjangan penghasilan dan masalah bonus demografi di Indonesia,'' jelas Farah Cholida Hanoum, pembimbing PPM Tim 9. Dari sisi demografi, Indonesia beruntung punya kelimpahan SDM. Sayangnya, jumlah yang amat besar itu baru melahirkan sedikit pengusaha. ''Kita kalah jauh dibanding Singapura, China dan AS. Dalam jumlah maupun kualitas pengusaha,'' tambah Mia Hermaliana, dosen pembimbing yang juga praktisi bisnis keuangan. Puluhan milenial tampak menikmati Acara Workshop Kewirausahaan yang berlangsung di Desa Purasari, Kecamatan Leuwi Liang, Kabupaten Bogor, Selasa (27/8). Tampil sebagai pembicara utama: Rio Kartika Supriyatna SE, MM, dosen IAI-N Laa Roiba yang j
Jakarta, Gontornews -- ''Utang cenderung meningkatkan nilai PDB dan menurunkan angka kemiskinan. Tetapi belum dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Ini berlaku untuk semua rezim pemerintahan,'' ungkap Dedi Junaedi, dosen ekonomi Islam Institut Agama Islam Sahid (INAIS) Bogor. Dalam presentasi Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) 2018 di Jakarta, Kamis (15/11), Dedi Junaedi tampil sebagai pemakalah berjudul "Hubungan Utang Luar Negi dengan Perekonomian dan Kemiskinan: Komparasi Antarezim Pemerintahan". Dibuka Menkeu Sri Mulyani, SNKN 2018 menampilkan 60 makalah, dimana 19 di antaranya adalah makalah ekternal. Dalam presentasinya, Dedi Junaedi menjelaskan latar belakang risetnya. Menurutnya, sejak merdeka, Indonesia telah mengalami tujuh kali pergantian kepeimpinan nasional. Mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Joko Widodo. Setiap pemerintahan tentu punya kebijakan d